Laha adalah sebuah Negeri Adat di kecamatan Teluk Ambon yang berjarak 14 km dari pusat kota Ambon. Laha juga merupakan salah satu Negeri di Kota Ambon yang masih memilki bahasa tanah (Bahasa Asli Negeri Laha) dan masih digunakan dalam kehidupan sehari-hari, serta menjaga dan menjunjung warisan nilai adat istiadat.
Letak Negeri Laha sangat strategis karena berada di jalan provinsi penghubung antara wilayah kabupaten Maluku Tengah dan Kota Ambon, Selain itu Bandara Pattimura yang terletak di area Negeri Laha membuat Laha menjadi pintu gerbang para pendatang maupun wisatawan yang berkunjung ke Ambon.
Ketika anda mendarat di Bandara Pattimura-Laha , anda sudah disambut dengan pemandangan Alam yang menyejukan mata. Laha dikelilingi oleh Lautan dan Pegunungan yang masih terjaga kelestariannya.
Dengan batas wilayah sebagai berikut :
Luas wilayah Negeri Laha adalah 1700 ha atau 17 km2 yang sebagaian besar merupakan pemukiman, lahan pertanian dan perkebunan.
Pariwisata
Potensi Sumber Daya Alam di Tunjang dengan pelestarian Adat Istiadat dan Budaya yang menjadi Kearifan Lokal dan Tetap di pelihara sehingga memiliki keunggulan sebagai “ikon” Destinasi Pariwisata Kota Ambon. Negeri Laha memiliki Kekayaan Alam Bawah Laut yang baru disadari setelah melihat banyaknya kunjungan para wisatawan yang memiliki minat dalam bidang Penyelaman, yang datang untuk Menyelam di Perairan dalam Teluk Ambon ini khususnya di Negeri Laha. Oleh Para Wisatawan yang datang dan Menyelam di Daerah Laha, akhirnya daerah ini di kenal di Luar.
Salah satu atau beberapa tempat Menyelam bahkan di sebut sebagai area Muck Dive Terbaik di Dunia oleh Para Penyelam Asing. Hal ini Berdasar Kepada Sumber Daya Alam Bawah Laut di Negeri Laha yang kaya akan hewan-hewan Laut berukuran sangat kecil atau disebut Macro, yang sangat menarik oleh para wisatawan selam terutama para Fotografer bawah Laut. Disebut Muck Dive Karena dilihat dari Topografi Lokasi atau Lingkungannya yang sering berlumpur.
Saat ini terdapat 4 DIve Center dan 1 Resort yang beroperasi di Laha. Salah satunya adalah Laha Divepacker yang didirikan dan dikelola langsung oleh pemuda-pemudi lokal. Dari Bandara Pattimura, Wisatawan akan dijemput oleh Staf masing-masing Dive Center menggunakan taxi, hanya menempuh jarak 5 menit hingga sampai ke Diving Center. Selain taxi , ada juga wisatawan yang lebih memilih menggunakan Ojek dengan alasan lebih murah. Setiap Diving Center memiliki fasilitas Diving yang lengkap, diantaranya Ruang Kamera, Ruang Equipment dan Compressor yang sangat menunjang aktivitas sebuah diving center. Selain Fasilitas diving bangunan yang memadai dilengkapi dengan kamar mandi dan toilet yang bersih serta tempat istirahat yang pemandangannya langsung menghadapa ke arah pantai.
Laha juga menjadi titik labuh Kapal Pinisi atau Liveboard yang akan melakukan perjalanan wisata dengan tujuan Ambon-Banda-Ambon.
Bukan hanya pariwisata bawah laut saja yang menjadi daya tarik wisatawan, Negeri Laha merupakan salah satu negeri Adat yang memiliki Kakihang/Baileo (Rumah Adat) juga beberapa Tarian dan Lagu Adat yang sering disuguhkan dalam berbagai Acara Adat Istiadat dan kegiatan Pemerintahan.
Berikut ini beberapa tarian dan Lagu Adat Negeri Laha :
Patenu merupakan Tarian Perang yang artinya menari sambil berperang. Tarian ini Khususnya dibawakan pada saat Acara Pelantikan Raja, Pembangunan Kakihang (Rumah Adat) dan Pembangunan Masjid.
2. Tari Parisi
adalah Tarian Negeri Laha yang di Khususkan untuk menghibur Raja dan Para Tamu, Parisi hanya di bawakan pada saat pelantikan Raja.
3. Tari Kabata
Kabata adalah Tarian Penyambutan Tamu yang biasanya disuguhkan pada acara-acara Pemerintahan. dan dibawakan oleh jujaro (Anak Gadis Negeri Laha).
4. Saria Puti
Saria Puti ialah tarian Penyambutan Tamu yang sama seperti tari Kabata, namun tarian ini hanya dibawakan oleh ibu-ibu yang merupakan Turunan Asli Negeri Laha dan disuguhkan Khusus Untuk Acara Adat.
5. Tari Sawat
Tari Sawat adalah tarian untuk menghibur Tamu Raja yang diringai dengan alat musik suling.
1. Uru Hahu e
lagu Uru Hahu e merupakan lagu kemenangan yang biasanya dinyanyikan oleh pasukan cakalele saat memenangkan pertarungan di medan perang.
2. Sumba Yupu
Sumba Yupu Merupakan Lagu Penyambutan Tamu yang di nyanyikan oleh para penari Kabata dan Saria Puti.
Selain itu Laha juga memiliki berbagai macam wisata kuliner seperti Abon ikan, Lapat Serondeng, lopis, Nasi Kuning , Nasi Kelapa yang di padukan dengan ikan bakar colo-colo dan untuk basnup (cemilan) tersedia beberapa makanan seperti sukun goreng, sukun gula, ubi goreng.
Jika anda ingin mengenal lebih banyak tentang laha dengan wisata bawah laut dan atraksi adat serta kulinernya maka anda harus mengagendakan Laha dalam buku saku wisata anda.
Laha memiliki Keunikan dan Keunggulan bawah Laut.
berikut beberapa jenis ikan dan udang ataupun cumi-cumi yang biasanya menjadi incaran para Fotografer di area Muck-Dive terutama di Laha antara lain;
Yang spesial dari bawah laut Ambon adalah “harta karun” yang menarik para wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri untuk datang dan menyelam di Laha. Yaitu salah satu biota laut khusus yang menjadi icon bawah laut kota Ambon, yakni Psychedelic Frogfish atau dikenal dengan nama Ambon Frogfish. Karena hanya dapat ditemukan di perairan Ambon, khususnya di Laha. Ikan katak Ambon ini adalah jenis ikan katak yang ditemukan di terumbu karang perairan sekitar Pulau Ambon. Ikan ini baru ditemukan dan deskripsi pertamanya dipublikasi 2009 setelah penelitian pada bulan Juni 1992. Spesies tersebut dinobatkan sebagai salah satu dari 10 spesies teratas yang ditemukan pada tahun 2009 oleh International Institute for Species Exploration. Pada akhirnya dikenal sebagi Ambon Frogfish Histiophryne psychedelica berukuran kecil, sekitar 10 cm dengan garis-garis mencolok berwarna merah muda berpola telapak tangan. Coraknya tidak pernah berubah, bahkan jika habitatnya berubah, dan keturunannya juga mempertahankan warna itu. Berbeda dari jenis-jenis kerabatnya karena tidak memiliki pemikat mangsa berupa "tonjolan" di dekat moncongnya dan memiliki "wajah" rata serta mata binokular (yang tidak biasa pada ikan). Ikan ini memangsa udang dan ikan-ikan kecil lainnya. Habitat Frogfish psychedelic sejauh ini positif diidentifikasi hanya di Pulau Ambon, Indonesia. Biasanya ditemukan di puing-puing karang, di mana ia dapat disamarkan dari pemangsa meskipun lokasinya dianggap sebagai penyelaman 'kotoran / lumpur' dengan sedikit karang di daerah tersebut. Selama ini telah ditemukan pada kedalaman air 2 hingga 12 meter, sekitar 20 meter dari garis pantai.